Kristia: Dari Au-pair Lanjut Kuliah di Jerman

Kristia kini sedang menjalani proses penyetaraan jenjang pendidikan di Freie Universität Berlin, yang sering dikenal dengan Studienkolleg. Hal  ini wajib dijalani seseorang, yang ingin lanjut kuliah di Jerman dan memegang ijazah SMA Indonesia. “Ya, maklum tingkat pendidikan di Jerman sampai kelas 13, sedangkan Indonesia hanya sampai kelas 12.”

Kristi yang sempat kuliah jurusan Psikologi Universitas Indonesia (UI) ini bercerita, bahwa awalnya ia datang ke Jerman sebagai Au-pair. “Aku dulu dapat di Freiburg, salah satu kota di Baden Wűrrtemberg.”

“Membeli” Kesempatan Lewat Au-pair

Selama menjadi Au-pair, ia juga memanfaatkan waktunya untuk memperdalam kemampuan bahasa Jerman. Kursus bahasa, analisis buku dan banyak komunikasi menjadi salah tiga dari sekian banyak hal yang ia lakukan.




Menurutnya yang kini mengambil jurusan Sozial Kulturantrophologie, kursus bahasa sampai tingkat B2 di Volkhochschule tidak cukup jika dijadikan pedoman utama. “Aktif dan kemauan kuat serta mau berlatih sendirilah kunci pokoknya.”  Katanya, ia baru belajar bahasa Jerman ketika akan mengikuti ujian A1 di Goethe Institut Jakarta.

**Pada 20 Januari 2016, secara eksklusif Kristia menyempatkan diri dan bersedia untuk diwawancarai di Berlin**

Ceritain donk sejarah tentang kamu sampai bisa Studentkollege di FU Berlin?

Awalnya aku jadi Au-pair di Freiburg, di Sana dapat keluarga angkat yang oke dan berkat aupair juga aku bisa di Berlin sekarang. Kamu pasti tahu kan salah satu syarat bisa kuliah di Sini adalah adanya uang jaminan sebesar 8040 sekian? Nah, puji syukur biaya tersebut dijamin oleh keluarga angkatku di Sana. Berkat itulah, syarat lain jadi terasa lebih mudah.

Emang Syarat Lainnya Apaan sih, Kristi?

Secara umumnya, seseorang harus punya visa, punya kualifikasi penerimaan universitas, asuransi kesehatan dan menjalani Aptitude Test. Jangan lupa, kemampuan bahasa Jerman juga sangat mendukung loh.

Kamu Belajar Bahasa Jerman Dari Kapan?

Semenjak aku kepikiran mau jadi Au-pair di Jerman. Kira-kira 3 bulan sebelum ujian A1 di Goethe.

Cukup?

Dibilang cukup buat ujian iya, tapi selebihnya waktu udah sampe di Jerman aku bener-bener memanfaatkan kesempatan belajar dengan baik.

Kenapa Au-pair dulu?

Merasakan hidup seatap sama keluarga Jerman ternyata bikin aku lebih kuat. Mungkin, kalo aku gak au-pair dulu ato ya gak punya pengalaman buat "fight" di Sini, bisa-bisa aku gak kuat hahaha.

Ceritain Pengalamanmu donk semasa Au-pair?

Update : 01/03/16

Au-pair itu semacam program buat pemuda dari seluruh dunia, dimana dia bakal belajar budaya dan bahasa langsung dari keluarga asli Negara tujuan. Contohnya, sekarang aku kan di Jerman, jadi ya tinggalku sama orang Jerman. Nah, kan di Jerman aku dapat akomodasi,uang saku, diasuransiin sama mereka, maka dari itu aku juga punya tugas ngabantu mereka.

Buat yang pengen tahu lebih jelas tentang Au-pair, silahkan cek artikel ini : Suka duka Aupair Jerman

Tugasku lebih banyak ngurusin anak-anak, Fit. Maen sama mereka, kadang masak, njagain mereka. Ya, kalo diibaratin, aku ni kayak kakak bagi mereka.

Boleh tahu anaknya berapa? Susah gak?

Ada 4 orang. Jujur aja, awal-awal susah. Tapi, semua terjawab oleh waktu. Jadi, aku emang dituntut belajar cepet buat adaptasi, baik itu soal bahasa sampai ke budaya ngurus anak.

Ada tips buat yang ngerasa kesusahan ngurus anak?

Cara paling sederhana menurutku sih sharing. Kalo semua jalan uda ditempuh, tapi tetep ngerasa susah mengahadapi bocah-bocah, ya ngobrol sama orang tuanya.

Oke oke, jadi kembali ke diri sendiri juga ya? Nah, sekarang ceritain donk perjuangan kamu memperdalam bahasa selama Au-pair! J

Pengalaman semasa Au-pair bikin aku terbantu selama di Kelas. Seperti rumah, Au-pair ini jadi fondasi awalku mengahadapi gegar budaya di Kelas. Ya, ajang pemanasan gitu lah, Fit. Nah, semasa Au-pair, aku menyempatkan diri buat kursus bahasa sampai C1 dan ujian tingkat B2.

*Buat yang belum tahu, jadi tingkatan kemampuan berbahasa bisa ada patokannya, dari A1-A2-B1-B2-C1-C2. A1 itu pemula, sedangkan C2 itu jika mampu berbahasa menyerupai native speaker asli.

Kamu ngerasa cukup?

Buatku pribadi, modal B2 itu di antara cukup dan gak cukup. Ya, harus terus dikembangkan. Materi kuliah juga bervariasi, penguasaan bahasa yang baik akan sangat membantu.

Banyak orang yang punya target bisa kuliah di Jerman, salah?

Kalo menurut pandangan pribadiku, dikatakan salah apabila orang pengen kuliah tapi gak tahu mau kuliah apa. Memilih jurusan itu penting, tapi jangan lupa liat detailnya.

Maksudnya?

Ya, contohnya kalo kamu pengen kuliah jurusan musik di Jerman nih, jangan lupa cek mata kuliah apa aja yang bakal kamu pelajari.


Oya, gimana biaya hidupmu?

Jadi nih FIt, untuk tahun pertama kita yang lagi Studkoll (nama beken studienkolleg) ga boleh kerja. Bisa sih curi-curi, tapi aku gak mau ambil resiko. jadi, sementara ini aku pake uang pribadi dulu. baru ntar tahun kedua kerja. Rencananya aku pengen kerja sampingan buat ngelesin atau jadi asisten. Doain ya?




Nah, para pembaca budiman, itulah tadi sekelumit wawancara dengan narasumber keren Kristia. Masih ada beberapa hal lagi yang akan dikupas oleh penulis mengenai pengalamannya.

Siapa tahu, cerita ini bisa jadi inspirasi bagi yang pengen kuliah di Jerman tapi bingung mulainya gimana. Beberapa orang, memilih Au-pair jadi jembatan pertama supaya sampai ke Jerman, beberapa ada yang langsung berangkat lewat agen.

Seluk beluk kuliah di Jerman, bisa dibaca di jermandes.wordpress.com looh. 

Mau Au-pair? Cari GF?

Subscribe to receive free email updates:

9 Responses to "Kristia: Dari Au-pair Lanjut Kuliah di Jerman"

  1. halo mbak.. saya tertarik ikut au pair gimana caranya ya?
    udah coba register di aupairworld.com dan coba message host family tp blm ada yg bales..
    mau ikut agen tapi kok kayanya biayanya mahal bgt ya..
    terima kasih sebelumnya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. coba kirim terus tiap hari di Websitenya... saya dulu 2-3 bulan akhirnya dpt... kalo mau agen ya emang begitu.. ada beberapa agen di Jerman yang tdk memungut biaya pada Aupair... semoga sukses ya Indah, tetep jaga semangat!

      Delete
  2. pada saat keberangkatan, kan kita pakai visa au pair. Nah, kalau sudah di sana dan ingin melanjutkan kuliah, cara ganti visa studinya bagaimana ya?
    thanks!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya yg plg dasar syaratnya yg dibutuhkan lengkap.. br nt mengajukan visanya.. cb cek DAAd jkt ato jermandes wordpress com u rinciannya :D sukses

      Delete
  3. minimal A1, 27 kalo ga salah. coba cek web kedutaan besar Jerman mb yang bagian visa aupair. Sukses

    ReplyDelete
  4. Stau sy bs jika kduanya sepakat begitu

    ReplyDelete
  5. seingat saya, dia tdk plg ke Indonesia terlebih dahulu

    ReplyDelete

Maturnuwun kunjungan dan komentarnya :D