Beneran Minion Lucu? Resensi Filmnya Dulu ah..

Katanya makhluk ini lebih lama menghuni Planet ini dari kita. Bentuknya seperti jari-jari tangan manusia, kecil dan memiliki mata yang dihiasi kaca mata. Ada yang bermata satu dan ada pula yang dua. Makhluk ini pun dijuluki Minion.

Tugas utama para Minion adalah melayani majikan terkeji yang ada. Kewajiban mereka yang lain yaitu membahagiakan majikannya. Sayangnya, karena keluguan dan mungkin kedunguan makhluk berbahasa aneh itu, beberapa kali majikannya celaka oleh ulah konyol mereka.



Di bagian awal Film Minion, diceritakan bagaimana mereka mencelakai bos baru para makhluk berwarna kuning itu, Dinosaurus.
Saat dua tokoh Minion memungut buah Pisang yang ada di bawah batu besar, batu besar itu kemudian meluncur karena gesekan yang dihasilkan oleh pergerakan pemetikan pisang tadi. Alhasil, batu tsb menggelinding dan mebuat Dinosaurus hampir jatuh ke Kawah api. Hampir mati sebenernya. Naasnya, tiba-tiba malah ada dua Minion dungu yang terpeleset kemudian tak sengaja mendorong batu tadi  jatuh ke Kawah api bersama Dinosaurus. Matilah Dinosaurus tsb.




Minion lugu dan konyol inilah sepertinya yang menjadi daya tarik serta daya jual dari Film besutan Pierre Coffin dan Kyle Balda itu. Jujur saja, cerita di Film ini sederhana dan tidak terduga. Tidak terduga dalam artian, “oh.... gitu toh ceritanya.” Penulis pribadi malah lebih menyukai Film Despicable Me 1 dibanding dua film sejenis.

Minion jadi idola baru. Bonekanya digemari banyak kalangan, kaos-kaos bergambar mereka marak di Pasaran, berbagai pernak-pernik Minion jadi mudah ditemukan. Inilah yang kemudian membuat penulis penasaran, sebagus apa sih Film barunya?




Inti dari Film Minion ini adalah perjalanan mereka mencari majikan baru dan akhirnya bertemu dengan si Gru, majikan di Film Despicable Me 1 dan 2. Seperti alur maju mundur kalo melihat berurutan Film Despicable Me 1, 2 dan Minion.

Ada kata-kata yang menggelitik di Film Minion, yaitu “Minion menjadi bagian dari peradaban perbudakan terbesar dalam sejarah” dan “Spesies mereka akan punah jika tidak melayani Majikan”. Dari kedua kalimat itu penulis menghubung-hubungkan sendiri dengan tingkah manusia.

Setelah beberapa kali ditampilkan kekonyolan mereka mencelakai majikan, akhirnya minion membangun peradabannya sendiri. Mereka tetap ada tanpa melayani majikan. Tapi, mungkin hidup mereka begitu nyaman tanpa TUJUAN pasti, akhirnya kehampaan menyelimuti mereka. Semua serba datar dan kurang semangat.

Di Sebuah kelompok, tentulah ada tipe pencetus ide. Kalo kata Cak Nun dulu, biasanya dalam Kelompok itu ada 4 tipe, Pencetus, Pemikir, Pelaksana dan Perusak hahahahaha. Nah, dalam kehampaan hidup, muncullah satu Minion bernama Kevin. Ia mencetuskan idenya untuk mencari majikan di Dunia luar sana. Asal tahu saja, waktu itu Minion hidup  Dalam Gua. Kevin takkan kembali kembali sebelum ia bertemu dengan majikannya.




Kevin tak sendiri, ia pun keluar Gua bersama dua Minon yang aneh (juga). Si Bob und Stuart yang suka bermain ukulele. Dengan kapal, akhirnya mereka sampai di Newyork. 

Singkat cerita, mereka mendapat ide setelah menonton acara rahasia VNC (Villain Network Channel).  Mereka pun melanjutkan perjalanan ke Orlando, Florida guna menemui Scarlet Overkill, penjahat wanita yang sangat jahat.

Sepertinya semesta menjawab keingininan mereka, di Jalan mereka menumpang mobil sebuah keluarga Nelson gila yang ternyata sama-sama penjahat. Keluarga yang terdiri dari Ibu, Bapak, 2 anak kecil dan 1 bayi ini ternyata keluarga perampok. Ditampilkan juga adegan saat mereka merampok Bank dan mobil mereka dikejar polisi. Nah, saat itulah Minion ikut menyelamatkan mereka dari kejaran polisi.


Keluarga itu pun memiliki tujuan sama seperti Minion, ke Orlando dan ternyata mereka mau menghadiri seminar para orang jahat dengan pembicara si Scarlet tadi. Wah..wah memang orang Jahat ketemunya sama yang Jahat juga tuh.


Minion senang bukan kepalang, saat Scarlet dipanggil untuk menuju panggung. Suaranya sexy sekali, maklum ya yang jadi pengisi suaranya mbak Sandra Bullock. Para penjahat seksama menyimak penjelasan Scarlet, yang ternyata sedang mencari pengikut baru. Ia pun mengadakan sayembara, barang siapa penjahat yang berhasil merebut berlian cantik mungil berwarna merah dari tangan Scarlet maka ia akan jadi pengikutnya.



Saat itulah ditampilkan adegan para penjahat yang tanpa pikir panjang langsung berusaha merebut berlian itu. Kebanyakan mereka tidak berpikir dahulu, asal ambil dan terjadilah adegan-adegan konyol. Sampai akhirnya, Minion yang tak mau ketinggalan berhasil merebutnya. Mungkin karena mereka kecil mungil. Si Bob menelan berlian itu dan memuntahkannya kembali, woeeeekks.

Kisah pun berlanjut. Ketiga Minion itu pun diberi tugaas baru untuk mencuri Mahkota dari Ratu Elisabeth. Dengan mahkota, Scarlet akan memliki semua, yaitu Respect, Power dan  Banana (timpal si Minion).

Lagi-lagi kekonyolan yang ditampilkan. Di Bagian ini beberapa hal banyak yang mengocok perut. Sewaktu minion menyamar sebagai wanita supaya diizinkan masuk Menara London atau Rumah Mahkota. Minion berhasil masuk tapi kemudian dihadang petugas. Nah, untungnya si ketiga Minion ini sudah diberi kekuatan super oleh suami si Scarlet. Si Stuart dengan percaya diri menangani masalah ini, ia yang punya topi hipnotis kemudian menghipnotis ketiga petugas tadi. Petugas tersebut secara kompak bernyanyi dan menari bersama. Lucuk....

Berhasil mengahadapi petugas, adalagi halangannya. Mereka harus melewati sebuah pintu yang terkunci, untungnya si Kevin punya senapan lava. Tinggal dor, pintu terbuka. Mahkota ada di Sebuah kotak kaca. Tinggal buka dan mereka berhasil.

Hahaha, tapi tidak semudah itu donk. Kalo terlalu mudah mah ceritanya cepat selesai. Mereka bertiga dihadang penjaga tua yang khusus menjaga mahkota. Penjaga tua ini gak mempan dihipnotis soalnya budek. Ya, seperti yang sudah-sudah, kekonyolan mendramatisir adegan.

Sama sekali belum menyentuh mahkota, eh mahkotanya berpindah tempat. Ujung-ujungnya, mahkota sudah bertengger di Atas kepala ratu. Mulailah aksi kejar-kejaran. Di sesi ini, kekuatan si Bob terpakai. Dia yang dipasrahi kekuatan tangan dan kaki lincah, yg bisa memanjangkan kaki dan tangannya beraksi heroik. Sang Ratu yang naik kereta kuda disandera 3 Minion cilik itu. Kejar-kejaran dengan pasukan istana pun ta terelakkan. Menggemaskan! Gemes liatnya ngeliat yang mini mini aja bisa ngibulin pasukan.


Apakah mereka berhasil? Tentu saja tidak. Baru saja hampir memiliki mahkota, eh pasukan istana mengepung mereka. Mahkota pun kembali dipegang Ratu. Si Bob yang merasa terpojok berusaha menyelamatkan diri ke arah “Sword n Stone”. Tanpa sengaja, Bob berhasil mencabut pedang dalam batu itu. Gara-gara itu, dia malah menjadi raja, King Bob.

Kekonyolan kembali terulang. Bob yang tidak sengaja malah menjadi raja didaulat untuk pidato di depan rakyat di Istana Burkingham. Manusia tidak mengerti bahasa yang ia ucapkan, kecuali saat ia menyebut King Bob, rakyat ikut bersorak. Resminya Bob menjadi raja, membuat mbak Scarlet marah dan merasa dikhianati karena harusnya dia yang memiliki mahkota itu.

Minion yang lugu yang niatnya menyenangkan majikan, akhirnya memberikan mahkota itu pada Scarlet. Minion mengubah hukum. Oleh sebab itu, akan diadakan acara penobatan baru untuk Scarlet. Ia akan dinobatkan menjadi Ratu.

Waaaah, akhirnya sebentar lagi Scarlet berhasil meraih obsesi masa kecilnya. Kalo dilihat dari karakternya, sepertinya masa kecil Scarlet tidak terlalu bahagia, dia mungkin di Bully, dicampakkan sehingga ia jadi jahat dan gila hormat. 

Sebenernya, kalo mau ditelaah film Minion ini bisa menguak beberapa hal termasuk sang Sutradara, tapi tulisan kali ini hanya sebatas menulis ringkasan Film Minion dan beberapa pendapat mengenai jalan ceritanya. Oya ada adegan konyol lagi yang menampilkan Minion akan dibunuh. Pertama mau dipenggal kepalanya, gak mati. Mau digantung gak mati, pokoknya malah kocak di acara “pembataian” itu.


Oke lanjut. Mungkin niat jahat Scarlet menguasai Inggris Cuma jadi obsesi belaka, lagi-lagi saat prosesi penobatan ratu, Minion tanpa sengaja menggagalkannya. Minion yang ingin menyaksikan penobatan, nekat memanjat ke atap. Di atas sana Bob dan Stuart dikejar lebah, Kevin yang seperti seorang kakak ingin menyelamatkan mereka berdua. Eh...... malah mereka menjatuhkan lampu tepat saat Scarlet akan dipakaikan mahkotanya.

Scarlet ngamuk dan mutung, ia kehilangan kendali ingin menghajar ketiga Minion. Stuart dan Bob berhasil tertangkap dan disandera. Kevin yang ingin menyelamatkan keduanya, masuk ke Rumah Scarlet untuk mencuri senjata. Kevin di posisi tak aman, karena ia dikejar penjahat-penjahat suruhan Scarlet. Ketakutan, Kevin malah masuk ke mesin buatan suami Scarlet yang belum jadi. Gak sengaja, Kevin mengaktifkan mesin itu. Yang terjadi adalah Kevin berubah menjadi raksasa.

Menjadi besar, memudahkan Kevin untuk menyelamatkan Stuart dan Bob yang hampir diledakkan oleh Scarlet. Iyaaaak, pertarungan pun kembali panas. Scarlet menyerang Kevin yang sangat besar itu dengan berbagai cara. Di akhir cerita, Kevin dan Scarlet juga suaminya meledak di Udara.

Pasukan Minion yang kebetulan baru saja datang pun sedih, tak terkecuali Bob dan Stuart. Nah, inilah yang paling penulis suka dari film animasi, yaitu tidak ada tokoh yang mati hehehe. Mereka bertiga tidak mati kok.

Kerajaan Inggris kembali normal. Elisabeth kembali menjadi ratu dan memberikan hadiah pada tiga Minion yang dianggap pahlawan. Si Kevin dianugrahi gelar bangsawan. Waah, happy ending yaaa? 

Tidaaaaaak. Tidak lama kebahagiaan ratu bisa tertawa, tahu-tahu mahkotanya hilang. Siapa lagi yang mencuri kalo bukan Scarlet. Scarlet bahagia karena bisa mendapatkan mahkota lagi dan siap menjadi ratu. Sayang, itu Cuma obsesi.

Baru mau kabur, ia dan suaminya ditembak es. Mereka tak bisa bergerak dan mahkotanya diambil paksa oleh pencuri lain. Siapa dia? Dia adalah Gru yang masih kecil. Gru yang menjadi majikan Minion di Film Despicable Me 1 dan 2.

Begitulah ceritanya. Terlepas dari terlalu sederhananya cerita di Film ini, penulis berusaha mengambil sisi postifnya. 

Cieeeee..... salah satunya adalah mimpi bisa terwujud dengan pengorbanan. Sekali-kali seseorang harus berani mengambil resiko untuk meningalkan zona nyamannya dan menemukan tantangan baru agar menjadi pribadi yang lebih unggul. Yaa, begitulah intinya.



Dari film ini, penulis mikir-mikir lagi, beneran ni Minion barang lucu?

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Beneran Minion Lucu? Resensi Filmnya Dulu ah.."

Post a Comment

Maturnuwun kunjungan dan komentarnya :D