Ke Kampung Air Boyolali

Ada sebuah “kampung”, yang konon katanya dulunya adalah lahan yang  tidak terawat.Sampai pada suatu waktu, ada seorang warga yang berinisiatif menyulapnya. Lahan itupun disulap menjadi tempat mengasyikkan untuk dipandang dan dikunjungi.  Sebut saja namanya Pak Arif Mulyadi.

Ia yang asli Boyolali itu berhasil me-make over  lahan yang dimaksud. Saya baca-baca dari beberapa blog (aromarmp com dan anisanik wordpress ), dulu lahan ini memiliki sungai hanya dimanfaatkan warga sekitar untuk MCK (mandi cuci kakus). Sampai sekarang, masih ada kok sungai kecilnya. Di Situlah suara gemericik air begitu damai didengar :D.



Bdw, umur tempat ini masih sangat muda. Di usianya yang muda, mari kita ikut nyengkuyung perkembangannya :D

Penggagas sekaligus pemilik tempat ini berkeinginan memiliki sebuah taman peristirahatan, yang santai dan asik. Betul saja, sesampainya di Kampung itu, saya agak ngantuk.. Ngantuk karena merasakan silir-silir gimana gitu. Eh... mungkin juga karena efek masih puasa ya dan laper. Di Sana masih banyak pepohonon, bahkan ada pohon yang besar sekali. Daun-daun rindang, hijau, angin sepoi-sepoi, duh syahdu sekali.


Dihinggapi rasa penasaran, saya pun memaksa si Bayi kecil Asti agar mau ikut.

Yeah wir sind hier! Kampung Air di Desa Watu Genuk, Kragilan, Mojosongo, Boyolali.

Bayar Tiket dulu yaa

Sebelum betul-betul masuk, kami secara sadar segera ke loket tiket untuk membeli sebanyak 2 buah. Pada Juni 26 ini, harganya 7500/orang.
Ini lengkapnya :



Eh kami disuruh bayar 17rb. Setelah cek dan ricek, biaya 2000 digunakan untuk parkir. Okeeelah!

Ini dia penampakan gerbang yang ada di Samping loket pembayaran





Kayaknya keren ntar kalo jadi tempat perkemahan dan outbond, kayak di Kaliurang gitu..



Kami menuruni anak tangga dan melihat patung naga yang masih dibenahi. Yang bawa anak-anak, tolong waspada, jangan biarkan mereka berlarian sendiri  loh.



Melewati jalan setapak, kami disuguhi pemandangan alam yang meyegarkan. Air, pohon, tanah, akar, dedaunan, dan tepat di bawah Pohon, ada ayunan yang menanti kami. 

Ini dia :
 
Asti pake kaos merah.. 


STOP!Dont Forget To Take Many Pictures here....

Seperti aba-aba otomatis, kami berhenti tatkala melihat mural dan properti sepeda ini. Dan, bisa ditebak kan apa yang kami lakukan. Bdw, tenang saja properti ini sudah dikaitkan ke dalam tembok. (Bener ga ini pemilihan diksinya?) Jadi, silahkan tentukan pose yang kalian suka.

Asti dibonceng mbak 





Tidak jauh dari situ, di Jalan agak menanjak. Ada seorang tukang becak yang sedang mendorong becak berpenumpang. Ia sepertinya keberatan. Mari Pak, saya bantu dorong ya :




Ada Rumah Harry Porter katanya...

asti jaga pintu


Selain Berenang, Ngapain?



Kegiatan utamanya adalah berenang, kegiatan penunjang yang bisa dilakukan adalah duduk-duduk di Gazebo dan tentu saja makan-makan. Selain itu, ada mini kebun binatang yang memamerkan Simpanse, Rusa, Biawak, Kura-kura, Burung, dll.





NB

a. Bentuk kolam renang kayak huruf U

b. Ada kolam renang buat anak dan persewaan ban loh. :D


Ke Boyolali?

Mampir ke Kampung Air, boleh lo :D.

Saran

Semoga semakin bersih.




Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Ke Kampung Air Boyolali "

  1. gimana elok tidak??? semoga menjadi tambahan destinasi untuk sekedar melepas penat...

    ReplyDelete

Maturnuwun kunjungan dan komentarnya :D