Beda Sastra Jerman dan Pendidikan Bahasa Jerman?

Perhatian : Tulisan Panjang. Harap siapkan diri dan waktu!

Beberapa hari lalu, sempat saya dan beberapa pelajar kelas XII yang minat bahasa Jerman, melakukan diskusi kecil mengenai perbedaan jurusan sastra Jerman dan Pendidikan Bahasa (PB) Jerman.

Kadang-kadang, mereka itu bisa jawab sendiri kebingungan mereka. Cuma butuh teman diskusi, rujukan mencari sumber, memberi pandangan lain. Kami sempat berencana mengundang Guru bahasa Indonesia, duo Pak Zuhri.Namun, karena sibuk dan sedang mengurus administrasi, dll, maka kami lakukan tanpa mereka.

Langsung saja, ini beberapa hal / ciri khusus yang kami simpulkan  antara sastra Jerman dan Pendidikan bahasa Jerman. Kemarin, saya dan mereka sepakat untuk berpikir hal-hal sederhana dulu. Jangan dibawa ribet. Mungkin bagi kamu yang sedang baca ini juga sempat begitu, nah semoga tulisan sederhana ini bisa membantu ya.




Apa saja?

Satu, nama jurusan yang berbeda. Pendidikan Bahasa Jerman dan satunya Sastra Jerman. Dari segi nama sebetulnya sudah dapat dilihat bahwa 2 Jurusan ini memiliki orientasi berbeda.

Mudahnya begini, biasanya jurusan dengan label pendidikan itu nantinya diprospek menjadi pendidik. Loh yang jurusan sastra ga bisa jadi pendidik donk?
Bisa juga donk. Bahkan sekarang, untuk menjadi guru PNS Akta 4 sudah tidak digunakan lagi. gantinya, calon guru harus mengikuti PPG (Pendidikan Profesi Guru).





Hm, ini memang jadi hal yang pro kontra sih. Saya gak bahas di Sini, intinya gini, jadi guru itu ga harus nunggu jadi PNS (Pegawai Negeri Sipil).  Kemarin beberapa murid tanya, lha kalo jadi guru honorer gajinya dikit no bu.

Ga harus jadi guru honorer kalau mau jadi guru. Saya pun menceritakan tentang salah satu pengalaman kakak kelas, mba Vida yang jadi pengajar di Indonesia Mengajar. Klik :

“Ngomongin masalah gaji itu panjang. Tergantung dari sisi mana memandang. Setiap orang punya pandangan sendiri-sendiri. Lagian, kadang-kadang besar atau tidaknya gaji di Setiap Sekolah tu beda.”

Eits, tapi tapi kan ada wacana sekolah dialihkan ke Tingkat provinsi. Jika guru memenuhi kualifikasi tertentu, salah satunya, jika ia mengampu mata pelajaran linier sesuai jurusan dan 24 jam, maka besaran gajinya sesuai UMK. Saya di Boyolali, terutama di Tempat kerja, sudah melihat beberapa Guru yang memenuhi kualifikasi ini dan sedang proses menunggu cairnya gaji dari Provinsi. Entah kapan.

Saya sendiri, alhamdulillah sudah terdata di Provinsi.

Kapan-kapan saya bahas sendiri lah tentang Guru Honorer, kebijakan Provinsi, dan beberapa hal yang saya ketahui. (Amien) Hahaha.

Dua, gelar yang dipakai berbeda. Untuk jurusan pendidikan bahasa Jerman dan jurusan-jurusan dengan label pendidikan lain, lulusannya menyandang gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.), sedangkan jurusan sastra Jerman dibeberapa universitas akan diberi gelar Sarjana Sastra (S.S) dan atau Sarjana Humaniora (S. Hum).


Supaya gak bingung, tahan dulu pertanyaannya beda antara S.S dan S. Hum. Coba kamu cek, universitas mana saja yang punya jurusan sastra Jerman. Daftarnya juga sudah saya tulis di Sini loh : Universitas di Indonesia dengan Jurusan Bahasa Jerman

Tiga, mata kuliah yang punya ciri khas. Mata kuliah yang saya catut di Sini bersumber dari Universitas Padjajaran dan Universita Pendidikan Indonesia. Coba dilihat baik-baik dan perhatikan, saya tidak menuliskan semuanya. Untuk mata kuliah umumnya juga tidak saya tulis, mata kuliah umum itu seperti mata kuliah bahasa Indonesia, dsb.  Kalo ingin lebih jelas bisa cek ini.


Sastra Jerman

  1. Bahasa Jerman Akademik
  1. Bahasa Jerman dalam Konteks Pengajaran(HMGE600033)
  1. Bahasa Jerman Dasar A
  1. Bahasa Jerman Dasar B
  1. Bahasa Jerman I
  1. Bahasa Jerman II
  1. Bahasa Jerman III
  1. Bahasa Jerman IV
  1. Bahasa Jerman V
  1. Bahasa Jerman VI
  1. Budaya Jerman Kontemporer
  1. Budaya Urban di Jerman
  1. Dasar-dasar Teori & Metode Penelitian Kebudayaan Jerman
  1. Fonetik dan Fonologi Jerman
  1. Kebudayaan Indonesia
  1. Kesusastraan Jerman A
  1. Kesusastraan Jerman B
  1. Komunikasi Antarbudaya
  1. Korespondensi & Bahasa Jerman Bisnis
  1. Kritik Sastra Jerman
  1. Menulis dan Berbicara Bahasa Jerman
  1. Modernisasi Jerman
  1. Morfologi dan Sintaksis Jerman
  1. Pengetahuan Kebudayaan Jerman A
  1. Pengetahuan Kebudayaan Jerman B
  1. Perkembangan Kesusastraan Jerman
  1. Ragam Bahasa Jerman Profesional
  1. Sastra Kontemporer Jerman
  1. Sastra Urban Jerman
  1. Semantik Pragmatik Jerman
  1. Telaah Teks Bahasa Jerman
  1. Terjemahan Jerman-Indonesia A
  1. Terjemahan Jerman-Indonesia B
  1. Test DaF

Pendidikan Bahasa Jerman

Pengantar Pendidikan
 Perkembangan dan Bimbingan Peserta Didik
Hörverstehen I
Leseverstehen I
Schreibtfertigkeit I
Sprechfertigkeit I
Hörverstehen II
Leseverstehen II
Schreibtfertigkeit II
Sprechfertigkeit II
Pengelolaan Pendidikan
Kurikulum dan Pembelajaran
Bahasa Inggris
Hörverstehen III
Leseverstehen III
Schreibtfertigkeit III
Sprechfertigkeit III
Deutsch I
Strategi Belajar Mengajar
Evaluasi Pendidikan
Hörverstehen IV
Leseverstehen IV
Schreibtfertigkeit IV
Sprechfertigkeit IV
Perencanaan Pengajaran
Linguistik I
Literature I
Schriftlicher Ausdruck
Kontrastive Kultur Kunde I
Arbeit Am Text I
Deutsch II
Freier Vortrag
Pendidikan lingkungan, sosial, budaya dan teknologi
Seminar Pendidikan Agama
Penelitian Pendidikan
Literature II
 Kontrastive Kultur Kunde II
 Arbeit Am Text II
Übersetzung I
Linguistik II
Literature III
Deutsch für spezielle Verwendung I
Analisis Bahan Ajar
Seminar Peng. Bahasa
Übersetzung II
Linguistik III
Text-Analyse I**)
Skripsi***)
Psikolinguistik
Sejarah Kesusateraan Jerman Modern
Pengajaran Sastra Jerman
Kuliah Kerja Nyata
Program Pengalaman Lapangan
Skripsi***)
Deutsch für spezielle Verwendung II
Deutsche Geschichte
Text-Analyse II**)
 Sosiolinguistik
Angewandte Linguistik
Apresiasi Sastra Jerman
Sidang Ujian S1



  


Wacana dalam Budaya Kontemporer Jerman

Bisa dilihat bahwasanya mata kuliah yang dipelajari dalam mata Pendidikan bahasa Jerman dan Sastra Jerman hampir-hampir satu haluan kan.

Bedanya, bagi saya pada mata kuliah sastra yang ada di Pendidikan bahasa Jerman tidak sedetail yang dipelajari jurusan Sastra Jerman.



Pada PB Jerman, mata kuliah yang berbau pendidikan sangat kentara di Situ. Seperti Pengantar pendidikan sampai ke analisis bahan Ajar. Kuliah di bidang ini memang “goal”nya ditujukan sebagai pendidik. Namun, tidak menutup kemungkinan jurusan sastra jadi pendidik.

****Setiap Universitas memiliki ciri khas sendiri, saya sarankan lihat langsung webnya atau bertanya pada alumninya. Saya sendiri lulusan Universitas Negeri Yogyakarta.

Sekarang bagian keempat, yaitu Prospek. Mau jadi apa dan dibawa kemana itu tugas masing-masing.

Secara tertulis sih garis besar prospek jurusan pendidikan bahasa Jerman menjadi Pendidik, Penerjemah, Kerja bagian Pariwisata, bagian jurnalistik,dll. Silahkan lihat tulisan saya di Sini.

Untuk Sastra Jerman prospek kerja ini saya comot dari webnya www.ui.ac.id : Lulusannya dapat bekerja di sejumlah sektor seperti Kementerian Luar Negeri, kedutaan besar, pariwisata, keimigrasian, media massa, serta lembaga lainnya yang membutuhkan ahli bahasa dan budaya. Untuk pendukung pengajaran, terdapat fasilitas berupa Laboratorium Fonetik,  Laboratorium Leksikologi dan Leksikografi, dan Laboratorium Bahasa.

Eh, tapi pada kenyataannya, tidak menutup kemungkinan loh lulusan-lulusan ini bekerja di Berbagai sektor.

Alumni PB Jerman yang saya tahu : Ada yang jadi Dosen di Thailand, Guru di Goethe Institut, Guru di SMA, Guru di SD, Pegawai Bank, Wiraswasta (Punya Kebun, Dagang, dll), Guru di Lembaga, di EO, di Pabrik (Administrasi, dll), Dosen Bahasa Jerman, Punya Lembaga Sendiri, Jurnalis, Ibu Rumah Tangga sukses, PNS di Kementrian, tinggal di Jerman (kuliah, Ausbildung, nikah sama orang Jerman, usaha, Dosen).

Oke, semoga bisa membantu ya, apalagi yang mau mengambil jurusan bahasa Jerman.

Cukup segini dulu tulisan saya, semoga ada manfaatnya! Viel Erfolg!

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Beda Sastra Jerman dan Pendidikan Bahasa Jerman? "

Post a Comment

Maturnuwun kunjungan dan komentarnya :D