Jurnal Refleksi CGP 9

Pertama kali mengikuti pembukaan acara Pendidikan Calon Guru Penggerak (CGP) pada Agustus 2023 lalu, perasaan ini menjadi tak karuan. Pasalnya, saya merasa banyak sekali kekurangan baik itu dari segi pengetahuan dan proses pembelajaran. Pengetahuan akan Ki Hajar Dewantara (KHD) bagi saya hanya sebatas ing Ngarso sung Tuladha. Saya benar-benar merasa kosong dan kurang persiapan. Ditambah semester ini, saya tidak mengajar langsung di Kelas. Tidak tanggung-tanggung, selama 6 bulan saya hanya mengajar di Kelas XII, yang mana mereka sedang melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL). 

Pada proses diskusi pertama, saya mulai membiasakan diri untuk mau belajar kembali. Saya membaca modul dan menyimak penjeleasan dari para mentor maupun peserta lain. Saya yang merasa takut karena tidak mengajar di Kelas, juga jadi takut untuk berpendapat di ruang virtual.


CGP 9
CGP 9


Saya masih lebih banyak diam dan mendengar. Namun, karena dipancing dan sedikit membuka diri, saya jadi sadar bahwa melalui pendidikan inilah saya akan belajar dan saya harus mulai mencoba. Tidak ada kata terlambat belajar, bahkan untuk guru sekalipun.

Modul 1.1 dan 1.2 membuka mata, bahwa saya ini juga seorang anak dan orang tua. Sebagai anak, saya mulai sadar bahwa saya ini haruslah merdeka, tidak tergantung kepada orang lain dan harus bersandar pada kekuatan sendiri. Siapa lagi yang bisa membawa perubahan dalam diri ini selain diri ini sendiri?

Semoga saya selalu bisa mengambil pelajaran dari pendidikan CGP yang luar biasa ini. Masih panjang waktunya dan masih banyak kesempatan untuk terus berbenah.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Jurnal Refleksi CGP 9"

Post a Comment

Maturnuwun kunjungan dan komentarnya :D