Pengalaman Naik Pesawat Srilankan Airlines Jerman Jakarta

Pengalaman orang memang tidaklah sama, pendapat orang juga gak semuanya mirip.  Atas dasar inilah penulis yakin bahwa naik Pesawat Srilankan itu memanglah pilihan tepat buat penulis waktu pulang dari Jerman ke Indonesia (31/01/16). Pilihan tepat setelah beberapa kali ada yang komen kurang baik pada Maskapai penerbangan Asia tsb. :D

Kenapa naik Srilanka?

Pertanyaan ini menjadi renungan penulis sebelum dan sesudah membeli tiket pesawat pulang ke Indonesia.

  • Yang paling utama adalah harganya terjangkau untuk penulis. Kebetulan, penulis dapat harga 340. Pulang pergi lebih murah lo (bagi yang butuh).




  • Waktu perjalanan gak terlalu panjang, ya 17 jam totalnya. Itu udah termasuk 3 jam transit di Bandara  Kolombo, Srilanka.

  • Melayani penerbangan ke Indonesia.

  • Beberapa teman dan kakak kelas pernah naik Srilanka

Dimana Beli Tiketnya?

Tiket ini penulis beli lewat App Skyscanner, dihubungkan dengan STA Travel dan dibayar menggunakan online banking. Pernah penulis tulis di Sini : Tiket Pesawat Jerman - Indonesia




Sempet takut juga lo mau naik Srilankan, soalnya banyak yang bilang itu kurang oke. Kurang oke dalam beberapa hal, seperti makanannya dan isi dalam pesawat.Sebelum pesen tiketnya, penulis melakukan observasi baik langsung dan tidak langsung. Ya, baca-baca di Internet dan wawancara ke orang yang pernah naik.

Hasilnya? 75 % menyatakan makanannya gak enak.

Tujuan penulis naik pesawat ini adalah supaya bisa pulang ke Indonesia, jadi kalaupun makannannya gak enak, ya sudahlah, yang penting dapat air

Hari yang ditunggu tiba dan hari itu juga menjadi ajang pembuktian diri, betulkah Srilanka makanannya gak enak? Hahaha.

Menurut pendapat pribadi, dari segi pesawat lumayan oke, buktinya boleh terbang dari dan ke Jerman. Pramugari? Ramah dan mungkin emang sedap dipandang untuk ukuran orang Kolombo, yang paling menarik adalah pakaiannya yang seperti pemain bollywood. Makannanya? Saya pribadi sih, cocok aja. Porsinya cukup dan bikin kenyang.

Ini dia makanannya :



Saya habiskan setiap makanan yang datang ke Bangku saya. Menurut Praeska, teman sebangku saya yang juga anak Boyolali bilang, makanannya enak. So, untuk tiket 340 Euro, fasilitas yang didapat tidak mengecewakan.


Bagasi?

Berat koper yang saya taruh di Bagasi adalah 31 kg, Praeska 32. Dalam kabin saya membawa dua ransel, satu isinya pakaian dan satunya isinya dokumen serta netbook. Kalo ditotal dalam kabin 17kg. Kata orang-orang yang sudah berpengalaman di Foto ini, gapapa kok bawa segitu. Yang penting jangan ketemu sama petugas yang lagi sensi aja. Hahaha. Santai aja dan jangan kelihatan bawa barang berat.

Online Check-in

Saya dan Praeska dibantu mba Yanthi untuk online check-in, jadinya ni kami ga perlu antri di Bandara dan bisa dapat tempat duduk barengan. Tempat duduk yang bisa dipilih waktu online adalah dari Frankfurt-Colombo, yang Colombo Jakarta dipilihin petugasnya waktu ngambil boarding pass

Sudah Berasa Indonesia di Bandara Bandaranayake

Pesawat Srilanka yang saya naiki Cuma terbang dari Frankfurt ke Colombo, dari Colombo penumpang akan dinaikkan anak pesawatnya, yaitu  Mihin lLanka. Baru sampai di Colombo, perasaan saya seperti sudah di Indonesia.

Alasannya? Banyak sekali kami temui orang Indonesia di Sana. Ada yang mau umroh, ada yang transit karena terbang dari Taiwan, ada yang ini dan itu. Saya agak kaget juga, ketika melihat sesama warga Indonesia banyak yang di Sana. Dari pengamatan saya, mereka kebanyakan wanita, dari Jawa, saling kenal satu sama lain.

Naik Mihin Lanka yang lebih kecil saya udah ngerasa naik bis regional dari Yogyakarta ke Boyolali. Kenapa?
  • Mayoritas penumpangnya adalah orang Indonesia, ya itu tadi para wanita yang sudah saya sebut.
  •  Naik pesawat seperti naik bus darat.
  • Suasana di Dalam Pesawat lumayan berisik dan beberapa penumpang ada yang jalan-jalan lo, sampe pramugara berkali-kali ngingetin hehe.
  •  Pokoknya saya ngerasa itu bukan di Dalam Pesawat.
  • Beberapa arahan pake Bahasa Indonesia

Nilai Secara Keseluruhan?









Dari angka 10, saya pilih angka 7.5.  Penerbangan sesuai dengan jadwal, makanan oke, pramugara/i ramah, pesawat standar, fasilitas dalam pesawat bisa dinikmati. Intinya, bagus tapi cukup.

Selama di Pesawat saya gak bisa tidur, Cuma nonton film aja, ngobrol sama Praeska sambil menikmati perjalanan Jerman ke Indonesia.

Terimakasih Srilanka yang sudah mendarat cantik dan membuat saya bisa pulang kampung. Yeaaaaaaaaaaaaaaaaah!!

Bisa Jadi Saran?

Bagi kamu yang pengen pulang ke Indonesia tanpa mementingkan menu makanan, Srilanka bisa jadi pilihan yang asik. Harganya paling murah sih seringnya :D.




Subscribe to receive free email updates:

5 Responses to "Pengalaman Naik Pesawat Srilankan Airlines Jerman Jakarta"

Maturnuwun kunjungan dan komentarnya :D