Pengelaman Jadi asisten Pembimbing KIR 2017

Sempat kaget melihat dunia kerja, bulan April Mei tetap menjadi bulan menyenangkan buat diri sendiri. Tersadar bahwa kadang-kadang komentar pedas bernada menjatuhkan itu ibarat sebuah spion dalam sepeda motor, yang membuat diri jadi bersikap lebih waspada.

Andaikan saya tidak malas bicara dan menulis, banyak hal yang tidak menumpuk dalam pikiran. Kalau sudah bagini, saya butuh pelampiasan dan Tuhan menjawabnya lewat Guru saya (Bu Dewi) yang sekarang menjadi kolega kerja, eh walau begitu, sampai kapanpun tetap Guru saya.

Agak lupa, kapan tepatnya, kira-kira bulan Februari atau Maret 2017 ini, beliau mengajak saya bergabung menjadi asisten pembimbing karya ilmiah. Ya, lumayan jadi ajang belajar lagi untuk persiapan jadi Guru Teladan ( :p amien). Dari situlah, saya belajar lagi mengendalikan diri untuk tidak banyak komentar terhadap kepedasan-kepedasan yang mendera kuping dan hati.  Sudahlah, Fit, jangan nggumunan deh!

Wah apa yang kamu lakukan?

Masih asisten pembimbing si dan tugasnya emang mendampingi dan membimbing siswa, kalau tatarannya di Sekolah. Melihat kondisi lingkungan dan beberapa faktor, pembimbingan ini memiliki definisi yang tidak Cuma melihat ketika siswa sudah selesai. Yah, namanya Cuma korektor donk kalau melihat hasilnya tog. Tidak ingin berkubang dalam lingkaran membosankan, membuat saya memilih bergabung dengan santai dengan mereka.

Tidak memaksa, tidak mendominasi, tidak menghina, tidak mematahkan semangat, tidak menyamakan dengan standar level dewa, tidak pesimis, tidak asal-asalan, tidak Cuma yang penting maju, tidak patah semangat dan tidak dekat dengan kenegatifan adalah beberapa hal yang sedikit saya mulai praktekkan bersama Generasi penerus yang luar biasa itu. Terus menanam dan jangan lupa menyiram.



Sebagai hadiah luar biasa, setelah satu proyek lomba selesai, saya dilepas sendiri oleh Guru untuk membimbing beberapa orang untuk mengikuti lomba Penulisan Essay. Lumayan, di antara mereka berhasil dapat ini nih. Juara 2 lomba Pemilihan Pemuda Pelopor Lalu Lintas yang hadiahnya sampai sekarang belum keluar (waduh). Bahagia, melihat mereka berhasil dan membuat saya seakan bisa merasa punya anak sendiri. Hihihi! Entahlah, lewat ini saya yang kaget dengan dunia kerja “ini” mulai hidup lagi di 2017 ini. I will try my Best for this!

Hey kalian, Generasi Penerus! Semoga selalu jadi orang positiv ya, amien.

#1

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengelaman Jadi asisten Pembimbing KIR 2017"

Post a Comment

Maturnuwun kunjungan dan komentarnya :D