Curhat Kilatku

Saya baru saja koreksi dan menilai pekerjaan peserta didik di Google Classroom. Kali ini ketentuan pengiriman tugasnya adalah sebagai berikut :

1. Edit langsung di file
2. Menaruh di komentar pribadi
3. Ditulis dalam catatan lalu difoto dan dilampirkan di Tempat tugas

Saya pernah baca, untuk mengakali agar mereka mengumpulkan tugas selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) adalah dengan memberi pilihan dalam pengumpulannya. Kalau semester kemarin sih jujur, gak gini. Hasilnya lumayan, dengan tenggat waktu sampai jam 23.59 sekitar 73% anak yang melaksanakannya. Sisanya? Macam-macam alasannya. PJJ semester ini banyak hal yang dialami kelas XII, mulai dari kehilangan ayah/ibunya karena Covid-19, penghasilan keluarga tak menentu karena dampak PPKM berkepanjangan, terus yang paling banyak ya karena MALAS dan Kehilangan Motivasi. 

Gak cuma mereka, wong saya juga. Saat PPKM, saya merasa sendiri, gak ada lawan ngobrol, merasa cepat capai saat mengajar, mau bikin bahan presentasi aja perlu dijawil. Saya bersyukur, masih ada peserta didik yang antusias belajar dan bertanya banyak hal soal materi, dan inilah salah satu alasan saya untuk tetap semangat. 


tugas jerman
tugas jerman


Ketika Guru bisa masuk walau hanya 25% saya beruntung bisa melihat kawan guru saya, Pak Yoko yang semangat ngajarnya. Gila nih orang, pikir saya waktu itu. Ternyata kehadiran kolega kerja di Sekitar kita itu penting banget. Saya malu aja, pak Yoko ni ngajar kelas X-XII masih bisa bombastis masak saya yang kebetulan tahun ini diamanahi kelas XII ngelokro. 

Masuk lagi ke Sekolah walaupun gak sering membuat saya lebih terbuka dan membuat saya membayangkan peserta didik yang hampir dua tahun di Rumah. Siapa yang menyemangati mereka? Sebosan apa mereka? Semager apa?

Menghadapi ini sebetulnya tugas bersama. Ada yang malasnya sudah akut, dikunjungi ke Rumahnya masih tidur, ayah ibu bekerja pergi pagi pulang malam. Ada lagi yang terpaksa bekerja, karena kalau ga bekerja dia ga bisa beli kuota atau makan. Berat memang PJJ, tapi harus dijalani. 

Kembali ke Tugas tadi :

Dampaknya sebagai pemberi tugas, saya harus kerja keras koreksi, karena kalau tidak, hmmm sia-sia dan  akan ada peserta didik yang protes. "Maaf, Frau Fitri, bagaimana dengan hasil tugas kelas tanggal sekian, saya mau mencocokkan." Itu salah satu versi halusnya.Maka dari itu, kalau mereka saya kasih tenggat mengumpulkan tugas, saya juga punya tenggat sendiri. 

Kenapa sih pilih yang ribet? Kan ada google form  atau media interaktif yang bisa koreksi otomatis! Iya, sih tapi sekali-kali lah interaksi hati ke hati lewat koreksi langsung, minimal bisa ngeliat tulisan tangan mereka, ngecek siapa aja yang contekan, sekreatif apa mereka edit tugas atau berapa banyak yang template jawabannya sama ahahhahaha.

Ya ga? Semoga bisa lebih bersemangat lagi dan tentu kreatif!

Saat ini saya cuma bisa berdoa agar segera LURING dan memperbanyak kegiatan walau daring, saya rindu banyak hal di Sekolah!

Curhat kilat



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Curhat Kilatku"

Post a Comment

Maturnuwun kunjungan dan komentarnya :D