Spontan, Kalian dan Candi Plaosan

Semakin kesini, saya jadi sadar bahwa kadang-kadang saya harus tertawa bersama dengan orang-orang seperti mereka. Pekerjaan yang menyitaa, pikiran yang mencabang, membuat saya harus sabar menanti waktu tepat untuk bertemu. Bahkan, sering perencanaan dengan mereka harus batal karena salah satu mendapat tugas tambahan.



Dengan Kiki, contohnya, saya baru bisa menemui dia sekali. Padahal, rencana bertemu dia berkali-kali. Hmm, apa yang bisa saya salahkan? Kadang memang kenyataan tidak sesuai harapan. Tidak Cuma bersama keluarga, pasangan, kerabat, murid yang bisa bikin saya lepas, tapi pertemuan dengan teman sepaham, sejalur yang membuat benang kusut jadi teratur.


You don’t always need a plan. Sometimes you just need to breathe, trust, let go and see what happens.


 –Mandy Hale-www.depressing-quotes.org.

Begitulah kiranya Quote yang menggambarkan pertemuan Sekar, Yayok, Silvi dan Pipid senin (12/9) lalu. Tanpa banyak kata dan wacana, sehabis Dzuhur kami dengan ceria berada di Rumah Sekar, Prambanan, Klaten.

Sehabis menyantap Sate, kami memutuskan mengunjungi sebuah candi Romantis yang berada tak jauh dari candi Prambanan. Namanya, Candi Plaosan. Menuju ke Sana, kami melewati jalan-jalan kecil. Bdw, untuk masuk ke Sana kami tak perlu repot membayar tiket masuk. Lha kok? Orang asli Klaten dibebaskan biaya masuk. Ada mba Sekar gitu.

Apa sih?

Canda dan tawa semasa kuliah masih tersisa di antara kami. Gaya yang susah ditinggal membuat kami kembali menjadi anak-anak. Kami lupakan status TUA yang melekat, kami biarkan kekonyolan itu muncul. Ini dia hasilnya....


Jenis pekerjaan yang berbeda ternyata mempengaruhi beberapa sifat kami. Hmmm, tapi walaupun begitu kemurnian gila masih terjaga

Sekilas Candi Plaosan

Candi Plaosan ini berlatar belakang Budha, dibangung oleh Putri Raja bernama Pramodhawardhani  bersama suaminya yang beragama Hindu, Rakai Pikatan. Saya dengar dari Silvi yang juga seorang Guide, candi ini merupakan bukti cinta dan rasa toleransi.


Dilansir dari http://jogjig.com/candi-plaosan-kisah-candi-paling-romantis bahwa Candi Plaosan  memiliki teras berbentuk segi empat, tempat semedi, dan dikelilingi parit buatan. Parit itu difungsikan untuk menurunkan air tanah di kompleks candi agar tanah menjadi lebih padat. Orang bilang candi ini candi kembar, usut diusut candi kembar itu bisa ditemukan dibagian Lor.



Bersama Ust Yayok, kami sempat berdiskusi bahwasanya, fungsi tempat wisata semacam candi seperti berubah fungsi. Kenapa? Makna belajar mencari tahu itu digantikan dengan bagaimana caranya mencari foto terbaik. Saat kami datang sore menjelang senja, pengungjung lumayan banyak, dan hampir semuanya mencari spot terbaik untuk foto. Hmm, termasuk kami. Hanya saja bedanya, ada Silvi yang kemudian bertugas menjadi Guiede kami.

Di Candi Plaosan, ada tempat pemujaan yang katanya mirip dengan tempat pemujaan bangsa Maya. Coba silahkan datangi candi ini. Tempat ini memang Camerable sekali, cantik dan apalagi bila dipadukan dengan senja.

By Sekar

Lalu?

Hampir Maghrib, kami pun pulang. Entah apa yang membuat kami begitu santai dan seakan lupa bahwa keesokan harinya harus bekerja. Kami masih melanjutkan ngobrol dan makan sampai jam 8 malam. Kami berpisah setelah kenyang dan saya bersyukur sekali hari itu bisa bertemu mereka.


GOD has another plan, walk on and just say, YES!

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Spontan, Kalian dan Candi Plaosan"

Post a Comment

Maturnuwun kunjungan dan komentarnya :D