Saya Menulis untuk Sambat (sedikit)

 Sepertinya saya sekarang sedang ada di fase mangkel dan ingin berdiam sejenak dengan masalah beberapa anak di Kelas saya. Ada beberapa anak yang  kadang datang sekolah, kadang tidak. Sudah diajak ngobrol, sudah diadakan pembinaan, sudah ditanya ini itu, sudah menjawab ini itu, sudah berjanji ini itu, tapi kesalahan sama masih terus diulang.

Awalnya saya mencoba memaklumi akan hal yang dialami dan semua alasan yang dikemukakan. Namun, setelah beberapa bulan mengenal dan dihadapkan dengan kasus sama, mereka belum mau berubah. Jujur saja, saya berusaha tidak mau menyalahkan siapa-siapa.


Sambat
Sambatku


Anak-anak ini unik dan secara lisan mereka tidak menyakiti saya. Mereka cukup sopan ketika berbincang. Masalah mereka hanya di motivasi belajar. Mereka berkecukupan, ke Sekolah membawa sandang yang layak, ayah ibunya cukup kooperatif, mereka juga diberi uang saku untuk Sekolah. 

Saya mungkin yang tidak sabar menunggu mereka segera berbeda. Saya sempat berpikir semua yang mereka lakukan ini adalah bentuk protesnya, ada hal yang mau disampaikan, tapi sayanya tidak peka. Beberapa anak kemudian mau tertib lagi, namun belum semua. Maaf ya, saya hanya ingin sambat, apa yang sebaiknya saya lakukan sebagai guru dan wali kelas? 

Saya menyadari bahwa semua yang terjadi ini ada penyebabnya dan kami sudah coba mencari solusi. Namun, sepertinya waktu untuk mencoba dan memperbaiki diri butuh lebih panjang. Kini saya memilih diam dan tidak berkomentar atas kasus yang sama itu, namun sebagai bentuk ikhtiar, saya terus berkoodinasi dengan keluarganya. Dibalas atau tidak, tidak akan saya pikir dalam-dalam. Jika waktunya tiba dan fase mangkel ini hilang, akan saya coba uraikan lagi benang kusut ini.

Dalam perjalanannya kemarin, saya tetap memberikan apresiasi untuk usaha mereka melawan kemalasan, kebosanan yang bagi mereka benar-benar menyebalkan. Semoga kalian sukses dalam menghadapi kehidupan. Mari kita sama-sama belajar. Terima kasih menjadi salah satu cara belajar bagi guru baru ini.



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Saya Menulis untuk Sambat (sedikit)"

Post a Comment

Maturnuwun kunjungan dan komentarnya :D